Oleh: Doto Susilo
Sebagai “Miniatur Indonesia”, Kota Salatiga dikenal luas sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif berbagai pihak, salah satunya adalah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Salatiga. Untuk memastikan semangat toleransi terus bertumbuh, kerja sama dengan dunia pendidikan, termasuk Polibest, menjadi sangat krusial. Melalui kegiatan Pengenalan FKUB dalam Kelas Pendidikan Interreligius, mahasiswa Politeknik Bhakti Semesta (Polibest) diajak untuk tidak hanya memiliki keterampilan akademis-teknis, tetapi juga wawasan kebangsaan dan sikap moderasi beragama yang kuat.
Pentingnya Pendidikan Interreligius di Polibest
Mahasiswa Polibest, yang dipersiapkan untuk menjadi tenaga terampil, akan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang di dunia kerja. Pendidikan Interreligius membekali mereka dengan pemahaman tentang keberagaman, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efektif dan produktif.
Pengenalan FKUB dalam hal ini adalah langkah strategis untuk: (1) membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis tentang dinamika kerukunan antarumat beragama di Salatiga; (2) mengembangkan sikap toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan, yang menjadi modal sosial yang tak ternilai; dan (3) memupuk pemahaman bahwa kerukunan adalah tanggung jawab kolektif yang melibatkan semua lapisan masyarakat.
Pengenalan Interaktif FKUB di Kelas
Kegiatan pengenalan FKUB di kelas Pendidikan Interreligius di kampus Polibest diselenggarakan melalui beberapa rangkaian acara yang menarik: (1) Sesi Panel dengan Ketua Pengurus FKUB sebagai perwakilan dari berbagai pemuka agama yang tergabung dalam FKUB Salatiga untuk berdialog langsung dengan mahasiswa. Sesi ini memungkinkan mahasiswa untuk bertanya dan mendengarkan pengalaman dalam menjaga kerukunan, serta peran praktis FKUB dalam menyelesaikan potensi konflik. (2) Studi Kasus Kerukunan di Salatiga memaparkan kasus nyata tentang bagaimana FKUB Salatiga berhasil menyelesaikan isu-isu keagamaan di kota ini. Mahasiswa terlibat dalam diskusi untuk mencari solusi alternatif, melatih kemampuan berpikir kritis, dan kolaboratif mereka. (3) Kunjungan Lapangan ke Rumah Ibadah untuk memberikan pengalaman langsung, mahasiswa akan diajak mengunjungi beberapa tempat ibadah berbeda di Salatiga. Mahasiswa dapat melihat langsung praktik keagamaan dan arsitektur unik dari setiap tempat ibadah, memecah stereotip, dan membangun pemahaman yang lebih mendalam. (4) Proyek Sosial Bersama dengan FKUB untuk proyek sosial, seperti bakti sosial atau kegiatan lingkungan, yang melibatkan pemuda lintas agama. Ini akan mempererat ikatan dan menunjukkan bahwa perbedaan agama tidak menghalangi kolaborasi untuk kebaikan bersama.
Dampak Positif bagi Mahasiswa dan Masyarakat
Kegiatan ini tidak hanya berdampak bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat luas. Mahasiswa akan menjadi duta toleransi yang menyebarkan semangat kerukunan di lingkungan kampus dan tempat kerja mereka. Mereka akan memiliki bekal untuk berinteraksi secara sehat dan positif dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang, mengurangi potensi perpecahan di masa depan.
Bagi FKUB Salatiga, program ini merupakan kesempatan emas untuk merangkul generasi muda, memastikan keberlanjutan misi kerukunan di masa mendatang. Sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan FKUB menunjukkan komitmen Salatiga dalam mempertahankan predikatnya sebagai kota toleran, bukan hanya di atas kertas, tetapi juga dalam hati dan tindakan setiap warganya.
Kesimpulan
Pengenalan FKUB Salatiga dalam kelas Pendidikan Interreligius di Politeknik Bhakti Semesta adalah langkah proaktif dan inovatif dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi. Dengan mengintegrasikan pengalaman lapangan dan dialog langsung, mahasiswa Polibest dibekali tidak hanya dengan kompetensi profesional, tetapi juga karakter yang menjunjung tinggi keberagaman. Melalui kolaborasi ini, Salatiga terus menunjukkan kepada Indonesia dan dunia bahwa toleransi bukanlah utopia, melainkan sebuah realitas yang dapat diwujudkan melalui pendidikan dan kerja sama yang solid.
