Kampus Merdeka Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode 11: Kampus Merdeka Vokasi (25/5/2021).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan, visi Kampus Merdeka Vokasi sederhana tapi cara mencapainya sangat sulit.
Yakni, memastikan integrasi pendidikan tinggi vokasi dan dunia kerja semakin erat.
“Kita ingin, anak-anak vokasi langsung bekerja dari pembelajaran yang dijalani perguruan tinggi vokasi. Goal jelas, anak-anak mendapatkan pekerjaan di berbagai macam industri secepat mungkin dan dengan upah layak,” terang Nadiem, dikutip dari channel YouTube Kemendikbud RI.
Dengan Pernyataan tersebut, Kampus Politeknik Bhakti Semesta yang juga merupakan salah satu bagian dari pendidikan vokasi dengan Program Studi Sarjana Terapan Rekayasa Multimedia, Bisnis Digital, Rekayasa Keamanan Siber, dan Digital CEB, akan menerapkan hal itu.
Para mahasiswa Politeknik Bhakti Semesta Salatiga akan dibentuk untuk menjadi lulusan yang produktif dan kompetitif.
Kemendikbud Ristek memastikan 8 elemen yang benar-benar terpenuhi agar bisa disebut institusi perguruan tinggi vokasi yang link and match dengan dunia industri.
Delapan elemen itu, antara lain:
- Kurikulum harus disusun bersama.
- Pembelajaran harus berdasarkan project base.
- Partisipasi praktisi dan instruktur dari dunia industri.
- Kewajiban 1 semester magang di dunia kerja.
- Punya sertifikasi dan kompetensi yang tepat, baik lulusan maupun dosen, serta instruktur.
- Dosen dan instruktur vokasi perguruan tinggi secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja.
- Punya riset terapan.
- Komitmen serapan untuk merekrut lulusan perguruan tinggi di dunia kerja.
Politeknik Bhakti Semesta Salatiga juga menerapkan 8 elemen tersebut, sehingga para lulusan disiapkan untuk langsung kerja dan memperoleh upah yang layak karena memiliki sertifikat yang kompeten di bidangnya.
Kampus Merdeka Vokasi memiliki dua program utama, yaitu Dana Kompetitif dan Dana Padanan.
Lewat dana kompetitif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berharap untuk mendukung transformasi program studi existing D3 menjadi D4 dengan proses yang lebih praktis.
“Kita ingin mendukung prodi D3 dengan penganggaran dan upgrading dari sisi sarana dan prasarana, laboratorium, tenaga dosen/praktisi hingga level akreditasi. Serta menambahkan satu tahun lagi di mana tahun ekstra tersebut di mana kurikulum harus bersinergi dengan dunia kerja,” kata Nadiem Makarim dalam peluncuran virtual Merdeka Belajar Episode 11: Kampus Merdeka Vokasi, Selasa (25/5/2021).
Sementara itu, dana padanan fokus untuk memperkuat sinergi antara pendidikan tinggi vokasi dengan industri.
